Senin, 13 Juni 2016

5 Tempat Angker yang ada di Bali

1. Taman Festival
Taman hiburan terbesar yang berlokasi di Sanur ini sudah terabaikan selama 14 tahun. Bangunan ini sudah benar-benar hancur dan sering kali disebut sebagai kota hantu. Bukan hanya memiliki kisah yang mistis, kabarnya Taman Festival menjadi persinggahan para buaya untuk membuat sarang. Tak diragukan lagi, apabila masuk ke dalam taman hiburan ini rambut-rambut di tubuh Anda akan berdiri. Untuk mencapai daerah ini hanya dibutuhkan waktu 7 menit dengan mobil dan dilanjutkan berjalan ke arah utara dari Pantai Sanur.
2. Bounty Beach Club Bungalows
Mungkin bulu kuduk Anda langsung akan berdiri sesaat setelah memasuki kawasan bungalow ini. Berbagai infrastruktur yang runtuh mungkin tidak menjadi alasan, tetapi berbagai rumor cerita di balik terabaikannya bangunan satu ini menjadi sangat mengundang rasa penasaran. Terdapat dua rumor yang beredar. Pertama, bangunan ini terabaikan setelah peristiwa teroris bom Bali pada tahun 2002 lalu. Sementara, rumor lain mengisahkan bangunan ini terbengkalai setelah sang pemilik yang meninggal tak terduga.
3. Kuil Bawah Laut
Jika Anda ingin bertemu hantu di bawah air, mungkin Anda harus memberanikan diri untuk menuju salah satu lokasi bawah laut yang ditemukan oleh orang Australia bernama Chris Brown pada tahun 2005. Alasannya karena terdapat sebuah kuil di dalam laut desa pesisir Pemuteran ini. Air yang keruh membuat visibilitas di area rendah. Akibatnya, para penyelam lokal pun harus berpikir dua kali sebelum menyelam ke area ini.baca selengkapnya
4. Candi di Karangasem
Candi yang terletak di desa Tista, Karangasem, Bali ini menyimpan berbagai misteri yang belum bisa dipecahkan oleh siapapun. Pasalnya, nama asli dari candi yang dihiasi dengan berbagai patung dan pijakan ini belum diketahui hingga kini.
5. Hotel Tak Selesai Dibangun
Tempat ANgker di Bali
Sudah 12 tahun sejak pembangunan sebuah hotel ini tidak dilanjutkan. Hotel yang kabarnya merupakan proyek dari anak Presiden Indonesia ke-2, Tommy Suharto, ini tiba-tiba dihentikan sejak adanya peristiwa bom Bali tahun 2002. Tahap pembangunan Taman Rekreasi Bedugul ini tampaknya sudah hampir berakhir dan akan segera menuju pembukaan. Buktinya adalah toilet, segala tempat tidur, dan area berkonsep elegan lainnya telah sudah tertata. Akhirnya, hotel terbengkalai ini pun menyandang juluk sebagai Hotel Istana Berhantu.

Tragedi Bom Bali

Sudah 13 tahun berlalu semenjak kejadian kelam yang tidak akan terlupakan bagi sebagian orang di Indonesia. Tragedi yang terjadi pada 12 Oktober 2002 silam, menorehkan tinta pahit untuk seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia. Tragedi dimana 3 bom meledak di 3 lokasi di kota Bali karena ulah para teroris. 202 orang dari berbagai negara meninggal dunia, 209 orang mengalami luka-luka. Tragedi yang dikenal dan rutin diperingati sebagai tragedi bom Bali 1

Bom-Bali-1

Softnews | Adichannel – Tragedi ini dikenal dengan nama tragedi “bom Bali 1”. Kejadian ini terjadi pada 12 Oktober 2002 silam, atau tepat 13 tahun yang lalu. Dalam tragedi ini terdapat tiga rangkaian ledakan bom. Korban dari berbagai negara pun berjatuhan. Jumlah korban meninggal dalam tragedi ini sekitar 2002 orang, sedangkan korban luka berat dan ringan berjumlah 209 orang.
Baca Juga :
Kronologi Tragedi Bom Bali 1, tahun 2002
Rangkaian tiga peristiwa pengeboman ini terjadi pada malam hari tanggal 12 Oktober 2002. Dua ledakan pertama terjadi di Paddy’s Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali, sedangkan ledakan terakhir terjadi di dekat Kantor Konsulat Amerika Serikat, walaupun jaraknya cukup berjauhan.
Malam minggu yang cerah seketika menjadi mencekam di Paddy’s Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali, karena diguncang bom. Dua bom meledak dalam waktu yang hampir bersamaan yaitu pukul 23.05 Wita. Lebih dari 200 orang menjadi korban tewas keganasan bom itu, sedangkan 200 lebih lainnya luka berat maupun ringan. Banyak saksi yang melihat daging dan potongan tubuh manusia bertebaran dimana-mana.baca selengkapnya
Ledakan itu sendiri meninggalkan sebuah lubang besar berdiameter 5 x 4 meter dan kedalaman 1,5 meter. Asap disertai kilauan cahaya api menjulang tinggi hingga 100 meter.
Ground zero bom bali 1

Kurang lebih 10 menit kemudian, ledakan kembali mengguncang Bali. Pada pukul 23.15 Wita, bom meledak di Renon, berdekatan dengan kantor Konsulat Amerika Serikat. Namun tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Untuk mengenang tragedi ini, pemerintah daerah Bali, membangun sebuah monumen peringatan yang di beri nama Monumen Panca Benua. Dikalangan wisatawan, monumen peringatan tragedi bom Bali 1, lebih terkenal dengan nama Monumen Ground Zero Bali. Setiap tahun pada tanggal 12 Oktober, banyak orang yang datang dari berbagai negara, berkumpul di tempat tugu peringatan bom Bali, untuk mengenang tragedi bom Bali.
Tiga tahun kemudian, terjadi kembali serangan bom teroris. Tepatnya pada 1 Oktober 2005. Tragedi ini dikenal dengan sebutan tragedi “Bom Bali 2”. Sedikitnya 23 orang tewas dan 196 lainnya luka-luka akibat tragedi ini.

Sejarah Pantai Kuta Bali

SEJARAH PANTAI KUTA DI BALI

Pantai Kuta di Bali yang sangat terkenal memiliki sejarah penting sejak abad ke-14. Kuta mulai dikenal sejak 1336 M, dimana Gajahmada dan pasukannya dari Majapahit, mendarat di bagian selatan pantai ini. Karena sering menjadi lokasi persinggahan, pelan-pelan daerah ini menjadi pelabuhan kecil. Warga pun menyebut kawasan di Banjar Segara Kuta ini dengan nama Pasih Perahu yang berarti pantai perahu.

Sebelum menjadi kawasan wisata, Pantai Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang. Pada abad ke-19, salah seorang pedagang warga Denmark, Mads Lange, datang ke Bali untuk mendirikan basis perdagangan di Kuta. Mads Lange terkenal pandai bernegosiasi sehingga bisa merebut hati raja-raja Bali dengan Belanda.
Salah saeorang penulis, Hugh Mahbett, juga menerbitkan sebuah buku berjudul “Praise to Kuta” yang berisi ajakan kepada masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas akomodasi wisata. Buku ini bertujuan untuk mengantisipasi ledakan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Buku tersebut kemudian menginspirasi banyak orang untuk membangun fasilitas wisata seperti penginapan, restoran dan tempat hiburan.

Pada tahun 2002 dan 2005 keramaian ditempat ini sempat terhenti karena adanya pengeboman di Kuta. Peristiwa ini menyebabkan banyak turis mancanegara menjadi korban dan banyak Negara melarang warganya untuk bepergian ke Indonesia pada waktu itu.

Pada serangan pertama, 12 Oktober 2002, teroris berhasil  menewaskan sebanyak 202 orang dan 209 orang lainnya cedera. Sedangkan serangan kedua terjadi pada 2005 tepat di Pantai Kuta. Industri pariwisata Bali menghadapi tantangan berat pada waktu itu karena kejadian ini mendapat liputan media asing.

Namun seiring berjalannya waktu, kuta terus mengalami perbaikan-perbaikan baik dengan adanya berbagai macam hiburan baru, maupun service pelayanan dari lokasi wisata setempat. Pemerintah daerah Bali berinisiatif untuk membuat rencana induk pengembangan wilayah ini untuk melestarikan pantai Kuta sebagai sebuah tempat wisata yang bernuansakan alam. Dengan demikian, setiap orang yang berkunjung ke pantai Kuta akan merasakan sebuah suasana yang baru dan nyaman serta lain dengan yang dirasakan di tempat lain

Senjata Tradisional Bali

Senjata Tradisional Bali


Tiap-tiap daerah mempunyai senjata tradisional yang pada jaman dulu dipakai baik itu untuk perang, berburu atau sebagai pelengkap dalam kegiatan resmi seperti acara adat. Senjata tradisinonal ini sudah langka karena sudah jarang dimiliki oleh kebanyakan orang, akan tetapi senjata tradisional ini kini telah banyak dijadikan sebagai koleksi bagi pecinta barang antik dan banyak diburu oleh para kolektor tersebut. 

Keris

Keris Bali (https://www.indotalisman.com)

Secara historis, keris Bali adalah bagian dari peninggalan kekuasaan Kerajaan Majapahit. Konon, pengaruh kebudayaan Majapahit sangat kuat sehingga alat peperangan seperti keris diadopsi pula oleh kerajaan-kerajaan di Pulau Dewata. Secara filosofis, keris Bali dipandang sebagai perlambang dari nilai ajaran kehidupan agama Hindu. Bahkan, mereka memiliki hari tertentu untuk bersembahyang saat akan merawat kesucian dari keris pusaka miliknya. Keris juga dipandang sebagai benda yang memiliki estetika di dalam kehidupan masyarakat di sana. Hingga kini keris malah masih dipandang sebagai perlambang kekuatan dan simbol kekuasaan. 

Biasanya, penganut Hindu yang menyimpan keris pusaka Bali menentukan pembersihan berdasarkan perputaran bulan terhadap bumi. Sedangkan penentuan hari ritual pencucian disesuaikan dengan penanggalan kuno Hindu Bali. Perlakuan terhadap keris pun bersifat sakral. Maklum, keris dianggap memiliki kekuatan magis. Mereka percaya keris adalah manifestasi dari roh para leluhur. Biasanya, keris seperti itu disebut Keris Tayuhan, yang pembuatannya mementingkan tuah ketimbang keindahannya, pemilihan bahan besi, dan pembuatan pamornya. Keris semacam itu biasanya wingit, angker, memancarkan perbawa dan kadang menakutkan. Karena itu, sebagian masyarakat Bali rela bersusah payah untuk sekadar memperoleh keris yang bertuah. 

Wedhung

Wedhung Bali (https://kerisdankeris.blogspot.com)

Wedhung adalah sebuah senjata genggam berbentuk pisau. wedhung sendiri dimaknai sebagai kesiapan abdi dalem kepada raja yang sedang berkuasa. sementara itu, wedhung terbuat dari logam yang ditempah. sementara hulu pegangan dapat terbuat dari kayu maupun besi. wedhung ternyata tidak hanya dijumpai di Bali melainkan dapat dijumpai juga di Cirebon. perbedaan antara wedhung Bali dan Cirebon adalah pada bilah pisaunya. Wedhung Cirebon cenderung polos sementeara wedhung Bali terdapat motif-motif tertentu. panjang dari wedhung adalah 38 CM. bagi anda yang ingin melihat rupa wedhung bisa langsung datang ke museum Sono Budoyo Yogyakarta.

Tombak

Tari Baris Tombak (https://www.thejakartapost.com)

Tombak atau lembing adalah senjata yang banyak ditemukan di seluruh peradaban dunia, terutama karena kemudahan pembuatannya dan biaya pembuatannya yang murah. Tombak adalah senjata untuk berburu dan berperang, bagiannya terdiri dari tongkat sebagai pegangan dan mata atau kepala tombak yang tajam dan kadang diperkeras dengan bahan lain. Bersamaan dengan kapak, tombak adalah perkakas pertama yang dibuat manusia dan sejalan dengan perkembangan peradaban mata tombak dan kapak yang semula berupa tulang atau batu yang dihaluskan diganti menjadi logam yang lebih kuat dan tahan lama.

Di Indonesia tombak menjadi senjata utama yang banyak digunakan oleh tentara – tentara tradisional nusantara. Ini terutama karena kelangkaan besi dan logam lainnya di Indonesia sehingga sulit untuk membuat pedang. Oleh karena itu senjata yang lebih umum digunakan di Indonesia atau bangsa-bangsa melayu dulu adalah senjata yang menggunakan lebih sedikit besi dibanding pedang yaitu kapak, parang atau golok, dan tombak. Di antara senjata-senjata tadi yang hanya tombak yang digunakan hanya sebagai senjata (termasuk sebagai senjata berburu).

Terdapat sejenis tombak tanpa mata yang sering digunakan oleh milisia di nusantara yaitu bambu runcing yang dibuat dari bambu yang diruncingkan tanpa perkuatan apapun di ujungnya. Untuk menghadapi tentara tradisonal nusantara dan tentara kolonial ini adalah senjata penusuk yang mematikan sebab mereka tidak dilengkapi dengan perlindungan baju zirah. 

Tiuk 

Tiuk (https://archive.kaskus.co.id)

Tiuk adalah nama Bali untuk pisau. Tiuk lebih sering dibawa ibu–ibu untuk memasak, membuat sesajen atau sarana upacara, dan sebagainya.baca selengkapnya 

Taji 

Taji (https://archive.kaskus.co.id)

Tajen berasal dari kata Taji yang berarti benda pipih yang runcing dan tajam (semacam pisau tapi kecil). Istilah tajen digunakan untuk sabung ayam. Sabung ayam dalam masyarakat Bali awal mulanya digunakan untuk upacara Tabuh Rah, yaitu taburan darah binatang korban yang dilaksanakan dalam rangkaian upacara agama (yadnya). Tabuh Rah bertujuan mengusir Butha (pengaruh negatif) supaya tidak mengganggu manusia dan menghindari marabahaya.

Kandik (Kapak)

Kandik (https://www.badungbalitrading.com)

Kandik merupakan nama Bali dari Kapak. Kandik ini pegangannya lebih panjang dari kapak pada umumnya. Kandik ini biasanya digunakan untuk memotong kayu atau membelah kayu di Kebun. 

Caluk 

Caluk (https://infoobjek.wordpress.com)

Caluk adalah alat pertanian berupa pisau panjang namun pada bagian ujung ada lengkungan kecil, namun lengkungannya tidak sepanjang Arit atau sabit. Caluk ini biasanya dipakai para petani untuk membersihkan rumput pada pinggiran jalan setapak di sawah. 

Arit 

Arit (https://infoobjek.wordpress.com)

Sabit, arit, atau celurit adalah alat pertanian berupa pisau melengkung menyerupai bulan sabit. Meskipun bentuknya sama, secara bahasa arit dan sabit cenderung merujuk pada alat pertanian, sedangkan celurit pada senjata tajam. Arit disini digunakan para petani untuk bergotong royong di subak, bekerja disawah serta di ladang untuk mencari rumput buat binatang peliharaan seperti Sapi.

Rumah Adat Budaya Bali

Rumah Adat Suku Bali

Rumah Bali yang sesuai dengan aturan Asta Kosala Kosali (bagian Weda yang mengatur tata letak ruangan dan bangunan, layaknya Feng Shui dalam Budaya China). Menurut filosofi masyarakat Bali, kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang harmonis antara aspek pawongan, palemahan dan parahyangan. Untuk itu pembangunan sebuah rumah harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa disebut Tri Hita Karana.Baca lengkap Sejarah Suku Bali

rumah-adat-suku-bali

Pawongan merupakan para penghuni rumah. Palemahan berarti harus ada hubungan yang baik antara penghuni rumah dan lingkungannya. Pada umumnya bangunan atau arsitektur tradisional daerah Bali selalu dipenuhi hiasan, berupa ukiran, peralatan serta pemberian warna. Ragam hias tersebut mengandung arti tertentu sebagai ungkapan keindahan simbol-simbol dan penyampaian komunikasi. Bentuk-bentuk ragam hias dari jenis fauna juga berfungsi sebagai simbol-simbol ritual yang ditampilkan dalam patung.

Pakaian adat Suku Bali

Pakaian Adat Suku Bali

Pakaian adat Bali kalau dilihat sekilas terkesan sama. Padahal sebenarnya pakaian adat Bali sangat bervariasi. Dengan melihat pakaian adat Bali yang dikenakan seseorang dalam  suatu acara, bisa dilihat status ekonomi dan status pernikahannya. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa pakaian adat Bali memiliki keanggunan dan citra tersendiri. Setidaknya ada tiga jenis pakaian Adat Bali yang umum dikenakan oleh masyarakat Bali. Pertama, pakaian adat untuk upacara keagamaan. Kedua, pakaian adat untuk upacara pernikahan. Dan, ketiga adalah pakaian adat untuk aktivitas sehari-hari. Pakaian Adat khas Bali ini berbeda antara yang dipakai oleh laki-laki dan perempuan.

pakaian-adat-suku-bali

Misalnya pemakaian sanggul ke pura oleh remaja putri. Mereka memakai sanggul atau pusung gonjer sedangkan untuk perempuan dewasa (sudah menikah) menggunakan sanggul (pusung tagel). Busana Agung adalah pakaian adat Bali yang paling mewah. Pakaian adat Bali yang satu ini biasanya dipakai pada rangkaian acara ‘Potong Gigi’ atau Perkawinan. Busana Agung mempunyai beberapa variasi tergantung tempat, waktu dan keadaan. Kain yang digunakan dalam pakain adat Bali yang satu ini adalah wastra wali khusus untuk upacara atau wastra putih sebagai simbol kesucian. Tapi, tak jarang pula kain dalam pakaian adat Bali ini diganti dengan kain songket yang sangat pas untuk mewakili kemewahan atau prestise bagi pemakainya.

Tarian Tradisional Budaya Bali

15 Tarian Tradisional dari Bali tersebut adalah :

1. Tari Tradisional Bali - Tari Cendrawasih

Seperti halnya tari merak dari Jawa Barat, tari Cendrawasih Bali menggambarkan keindahan burung Cendrawasih yang bertebangan di angkasa. Tari Cendrawasih ditarikan oleh 2 orang wanita dewasa. Satu memerankan burung Cendrawasih jantan dan satunya lagi cendrawasih betina


Burung Cendrawasih yang dikenal sebagai Manuk Dewata di Bali memang memiliki karakter yang meliuk-liuk seperti sedang menari dan juga menyanyi ketika menjelang perkawinan. Hal ini digambarkan dalam tarian tradisional Bali ini. Tari Cendrawasih adalah hasil karya oleh I Gde Manik dan pertama kali ditampilkan di subdistrik Sawan di Kabupaten Buleleng pada 1920an. Tapi tari Cendrawasih yang sering dipertunjukan pada masa kini adalah hasil olahan koreografi oleh N. L. N. Swasthi Wijaya Bandem, yang diaransemenkan pada penampilan pertamanya pada 1988.

2. Tari Tradisional Bali - Tari Trunajaya

Tari Trunajaya adalah tari tradisional Bali yang menggambarkan gerakan-gerakan seorang pemuda (Taruna) Bali yang sedang meninjak usia dewasa, penuh emosi serta berulah untuk memikat hati seorang wanita. Tari Trunajaya termasuk tari putra dengan gerakan yang keras yang biasanya ditarikan oleh seorang penari putri. Tari ini semula ciptaan Pan Wandres dalam bentuk kebyar Legong dan kemudian disempurnakan oleh I Gde Manik. Kreasi tarian Trunajaya ini diciptakan untuk sebuah tari hiburan yang bisa dinikmati saat-saat perayaan tertentu.



3. Tari Tradisional Bali - Tari Barong

Tari Barong adalah tarian tradisional Bali yang cukup terkenal. Tari Barong ini merupakan warisan kebudayaan sebelum munculnya agama Hindu di tanah dewata. Tarian Tradisional Bali ini ditarikan oleh 2 orang laki-laki, satu bagian kepala dan satunya lagi dibagian ekor, sehingga kelihatanya seperti binatang berkaki empat. 

Kata barong sendiri berasal dari kata bahruang yang berarti juga beruang, sehingga penampilan badannya besar seperti binatang beruang. Ada bermacam-macam barong seperti barong macan, barong bangkal, barong gajah, barong asu, barong landung, barong blasblasan, barong ket (keket). Tari Barong yang sering ditampilkan pada saat ini adalah barong ket, jenis tari barong ini memiliki kostum dan gerak tari yang lengkap, bentuknya merupakan  perpaduan antara binatang singa, macan, sapi atau boma. Badan Barong ini dihiasi dengan ukiran-ukiran dibuat dari kulit, dengan potongan kaca cermin yang berkilauan dan bulunya dibuat dari serat daun perasok , ijuk atau ada pula dari bulu burung gagak, topeng muka barong dibuat dari kayu dengan sumber tempat yang angker dan keramat.

Tari Barong dipentaskan menggambarkan pertarungan yang sengit antara kebajikan yang disimbolkan denan barong dengan kebatilan yaitu rangda, dan dipentaskan dengan penuh sajian humor.baca selengkapnya


4. Tari Tradisional Bali - Tari Legong

 Tari Legong adalah merupakan tari klasik Bali yang pada awal mulanya merupakan tarian kraton yang hanya dipertunjukan di lingkungan keraton pada masa kerajaan Bali. Dari asal katanya legong berasal dari kata “leg” yang artinya luwes dan elastis, dihubungkan dengan tarian berarti gerakan yang lemah gemulai, kemudian “gong” yang artinya gamelan, sehingga legong berarti tarian yang terikat dengan gamelan yang mengiringinya. Gamelan yang mengiringinya di kenal dengan nama Semar Pegulingan. Ciri khas lainnya penarinya memakai kipas, kecuali penari dengan tokoh Condong.

Tari Legong ditarikan oleh 2-3 orang penari yang menghadirkan tokoh “Condong”, sebagai pembuka tarian ini, tapi adakalanya tari legong ini tidak menghadirkan tokoh tersebut, tergantung jumlah penarinya.

Dikenal beberapa macam tari Legong di Bali yang berkembang seiring waktu Legong Lasem (Kraton), Legong Jobog, Legong Legod Bawa, Legong Kuntul, Legong Smaradahana dan Legong Sudarsana.

5. Tari Tradisional Bali - Tari Kecak



Siapa sih yang belum pernah melihat tari Kecak? walaupun mungkin belum pernah melihat tarian ini secara utuh, tapi pasti pernah tahu dong cuplikan tari kecak yang kerap muncul di iklan/media televisi?.

Tari Kecak adalah pertunjukan tarian seni khas Bali yang lebih utama menceritakan mengenai Ramayana dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana.

Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa.

Tari Kecak adalah hasil karya Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies pada tahun 1930an.

6. Tari Tradisional Bali - Tari Pendet

Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia.
Namun seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Tari Pendet menjadi "ucapan selamat datang". Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi.
Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis.

7. Tari Tradisional Bali - Tari Baris

 Tari Baris merupakan tarian ritual tradisional Bali. Tarian yang menunjukkan keberanian para ksatria Bali dan merepresentasikan para pejuang yang bertempur bagi raja Bali. Tarian ini biasanya dilakukan oleh 8 sampai 40 pria yang mengenakan pakaian tradisional para pejuang lengkap dengan ornamen pada kepala, dada dan punggung.  Kostum yang dipergunakan berbeda di setiap kabupaten karena semua kabupaten di Bali memiliki Tari Baris Khas masing-masing.
Mula-mula gerakan penari Baris sangat hati-hati, seperti seseorang yang mencari musuhnya di daerah yang belum ia kenal. Saat ia sampai di tengah panggung, ia mulai berjinjit, dan dengan cepat berputar diatas satu kaki dan wajahnya menunjukkan wajah seorang pejuang yang tengah berada di medan perang.

Tari baris adalah tarian keramat yang dipertunjukan tidak hanya untuk upacara kremasi tapi juga saat upacara peringatan Pura dan upacara suci lainya karena dipercaya saat upacara tersebut para dewa dewi dan leluhur turun ke dunia untuk memberi berkat. Jadi tarian ini dipersembahkan untuk mereka sebagai pertunjukan dan juga rasa syukur.

 8. Tari Tradisional Bali - Tari Panji Semirang

Tari Panji Semirang merupakan sebuah tarian yang diciptakan oleh I Nyoman Kaler pada tahun 1942. Tarian ini menceritakan tentang seorang putri raja bernama Galuh Candrakirana yang pergi mengembara dengan menyamar menjadi laki-laki bernama Raden Panji. Pengembaraan ini dilakukan setelah putri tersebut kehilangan suaminya. Namun, dalam Babad Bali tarian ini menggambarkan putri bernama Galuh Candrakirana yang melakukan pengembaraan untuk mencari kekasihnya yang bernama Raden Panji Inu Kertapati, dengan menyamar sebagai laki-laki. Tarian ini ditarikan oleh perempuan dengan penampilan seperti laki-laki, dan tentu saja tidak memiliki gerakan perempuan sama sekali dalam tarian ini

 9. Tari Tradisional Bali - Tari Puspanjali


Tari Puspanjali merupakan sebuah tarian penyambutan yang ditarikan oleh sekelompok penari putri dengan jumlah penari antara 5-7 orang. Tari Puspanjalai menampilkan gerak-gerak lembut lemah gemulai yang dipadukan dengan gerak-gerak ritmis yang dinamis, tarian ini banyak mengambil inspirasi dari tarian-tarian upacara Rejang, dan menggambarkan sejumlah wanita yang dengan penuh rasa hormat menyongsong kedatangan para tamu yang datang ke pulau mereka. 

Puspanjali diambil dari kata puspa yang berarti bunga dan  anjali yang berarti menghormat / penghormatan. Tari ini diciptakan oleh N.L.N. Swasthi Wijaya (penata tari) dan I Nyoman Windha (penata tabuh pengiring) pada tahun 1989.

 10. Tari Tradisional Bali - Tari Margapati

 Tari Margapati merupakan tari tradisional Bali yang diciptakan oleh Nyoman Kaler pada tahun 1942. Kata Margapati berasal dari kata Marga yang berarti Jalan dan Pati yang berarti kematian. Tarian Margapati ini menggambarkan kesalahan perjalanan kehidupan bagi seseorang perempuan, karena tarian ini lebih banyak gerakan seorang laki-laki tapi ditarikan oleh wanita.

Tari Margapati memang ditarikan oleh seorang wanita. Tarian ini banyak ditampilkan pada acara-acara selamatan seperti acara ulang tahun perusahaan. 


 11. Tari Tradisional Bali - Tari Wirayudha

Tari Wirayudha merupakan tari perang yang ditarikan oleh antara 2 sampai 4 pasang penari pria bersenjatakan tombak. Tari ini menggambarkan sekelompok prajurit Bali Dwipa yang sedang bersiap-siap untuk maju ke medan perang. Para penari mengenakan hiasan kepala berbentuk udeng-udengan, tarian yang merupakan produksi Sanggar Tari Bali Waturenggong ini adalah ciptaan I Wayan Dibia pada tahun 1979.



 12. Tari Tradisional Bali - Tari Gopala

Tari Gopala merupakan tari tradisi Bali yang menggambarkan tingkah laku sekelompok penggamba sapi di suatu ladang / tempat penggembalaan. Gopala diambil dari kata kawi yang berarti penggembala sapi. 

Tari Gopala ini ditarikan oleh 4 sampai 8 orang penari putra. Tarian ini adalah ciptaan bersama antara I Nyoman Suarsa (penata tari) dan I Ketut Gede Asnawa (sebagai penata iringan) dengan gerakan  tari  yang humoris dengan materi gerak yang merupakan perpaduan antara gerak-gerik tari Bali yang sudah ada yang telah dikembangkan dengan gerak-gerak baru. 

 13. Tari Tradisional Bali - Tari Topeng

Topeng telah ada di dunia sejak jaman prasejarah. Aksesoris yang digunakan dimuka ini dipergunakan pula pada sebuah tarian yang dikenal dengan nama tari topeng. Topeng yang digunakan bisa menggambarkan banyak karakter, baik karakter orang pada masa kini maupun tokoh - tokoh fiktif atau orang jaman dahulu. Indonesia memiliki beberapa tari topeng, antara lain topeng cirebon dari Jawa Barat, Topeng Malang, Topeng Reog, Topeng Ireng dan Topeng Bali.

Keberadaan topeng dalam masyarakat Bali berkaitan erat dengan upacara keagamaan Hindu, karena kesenian luluh dalam agama dan masyarakat. Tari Topeng Bali adalah sebuah tradisi yang kental dengan nuansa ritual magis, umumnya yang ditampilkan di tengah masyarakat adalah seni yang disakralkan. Tuah dari topeng yang merepresentasikan dewa-dewa dipercaya mampu menganugrahkan ketenteraman dan keselamatan.

 14. Tari Tradisional Bali - Tari Condong

Tari condong adalah tari tradisional yang berasal dari istana di Bali pada pertengahan abad ke-19. Penciptanya tidak diketahui, akan tetapi kepercayaan masyarakat yang berkembang mengacu bahwa ada pangeran dari Sukawati sakit parah mendapat penglihatan dua gadis cantik menari dengan anggun ditemani musik gamelan. Setelah pengeran tersebut sehat kembali, pangeran ini mereka ulang tarian yang dia pernah lihat. Tarian ini awalnya menceritakan kisah dua bidadari bernama Supraba dan Wilotama. Semenjak dekade 1930-an, cerita diubah menjadi seorang raja atau ratu.

Tari Condong umumnya digunakan sebagai pendahuluan dari tari legong, tarian ini dibawakan dengan diiringi oleh gamelan pangulingan.


 15. Tari Tradisional Bali - Tari Janger


Tari Janger adalah tari pergaulan anak remaja Bali, yang diciptakan pada tahun 1930 an. Ditarikan oleh 10 hingga 16 orang penari secara berpasangan, yaitu kelompok putri yang dinamakan janger dan kelompok putra yang dinamakan kecak. Mereka menari sambil menyanyikan Lagu Janger secara bersahut-sahutan.
Awal mula munculnya tari janger ini berawal dari nyanyian bersaut-sautan dari orang-orang yang memetik kopi,dimana untuk menghapuskan kelelahannya meraka menyanyi bersaut-sautan antara kelompok perempuan dari bentuk yang sangat sederhana ini kemudian berkembang dan menjadilah Tari janger.  Lirik lagunya diadaptasikan dari nyanyian Sanghyang, sebuah tarian ritual. Jika dikategorikan dalam Tari Bali, Janger termasuk Tari Balih-balihan, tarian yang memeriahkan upacara maupun untuk hiburan.

Demikian Sobat, 15 tari tradisional Bali. Tentu saja Bali tidak hanya memiliki 15 tarian diatas, akan tetapi masih banyak tari tari kreasi seniman koreografi di Bali. Semoga 15 tari tradisional Bali diatas dapat mewakili kekayaan tari Bali.